sembunyi di balik puisi

SEMBUNYI DI BALIK PUISI

Ruang Pertama: Menyemai Mimpi
Ruang ini berisi tentang mimpi mimpi tersembunyi bagaimana menelisik puisi dengan minat, suatu saat mendapatkan nikmat yang penuh hikmat.

Ruang Kedua: Memupuk Harapan
Di ruang ini bisa ditemui penjelajahan fenomena sehari hari, mulai dari berita medsos, obrolan kosong sampai pemikiran serius, bahkan menggelikan; yang berusaha diawetkan dalam untaian sinyal singkat singkat saja.

Ruang Ketiga: Rahasia rasa
merupakan beberapa diantara perwujudan dari begitu pentingnya memanfaatkan momentum: menyemai mimpi, memupuk harapan, dan menyelami rahasia rasa. Sedikit saja terlambat dalam hal pemanfaatan kesempatan, maka saat saat emas pun bisa minggat tanpa pernah bisa diulang, meski hasrat tak lagi sekelebat minat. Kata orang tua: Sejatinya kesempatan tidak pernah sirna, hanya mungkin lebih dulu oleh orang lain memanfaatkannya.

Buku kumpulan puisi ini, sebagian besar isinya pernah di unggah di website komunitas sastra Kemudian. com ketika masih aktif, dan di Facebook di akun Kek Atek. Untuk itu penulis sampaikan terimakasih kepada mereka atas kesetiaannya selalu menyimpan puisi puisi penulis.

-Atik Bintoro

letter from grandpa

Letter From Grandpa

By: Arman Yurisaldi

In a hospital setting, a young doctor named Benny, who has just completed his specialist
training in pulmonology, is deeply concerned about his colleague Silvi, who appears to
be in distress. Their conversation reveals that Silvi is struggling with depression due to
persistent bullying from Siti Setiati, a newly appointed lecturer in ophthalmology. This
situation highlights the darker aspects of medical education, where nepotism and
discrimination thrive, affecting the well-being of young professionals.
Silvi expresses her fears about reporting the bullying, worried it may worsen her situation,
and Benny encourages her to stand up against this unacceptable behavior. He
emphasizes that workplace bullying, especially that stemming from issues like nepotism
and racism, has no place in the hospital environment. Silvi reflects on her observations,
noting that many young faculty members are appointed through unfair connections rather
than merit, leading to a toxic environment.
As they delve deeper into the systemic issues within their institution, Benny supports Silvi
in confronting these challenges. They discuss how bullying often stems from insecurities
and a need to assert power over others, which creates a vicious cycle of victimization and
aggression. They agree on the importance of speaking out and creating awareness about
the detrimental effects of bullying and discrimination in the workplace.

The story concludes with a hopeful outlook on the future, suggesting that with
determination and support, positive change is achievable. The characters emerge
stronger, ready to confront whatever challenges lie ahead, armed with the lessons
learned from their trials and the unwavering belief in the power of solidarity and integrity.

ROGOJAMPI

Imperata Grass From Rogojampi

By: Arman Yurisaldi

Ngabehi Akadikoen Ronodihardjo traveling to the district of Rogojampi in a horsedrawn carriage. Accompanied by his loyal driver, Dul Syukur, and his wife, Raden
Ajeng Oeloepi, the journey is steeped in tension and foreboding, especially following
the mysterious death of the previous assistant district head, Raden Soewarto. The
atmosphere is thick with unease, compounded by the eerie presence of an old,
dilapidated house that is to be their new residence—a house rumored to have been
haunted.

On April 4, 1931, the Rogojampi Sugar Factory hosts an annual sugarcane
grinding event, celebrated with traditional dances and rituals, showcasing the beauty
of local culture. Amidst the festivities, a dancer’s unexpected actions cause a stir,
leading to questions about her identity—was she Nyai Ireng? The incident raises
tensions between the mystical and the mundane, as Mas Ngabehi’s worries about his
family’s safety grow.

“Imperata Grass from Rogojampi” weaves a complex tale that
goes beyond mere storytelling, offering insights into the cultural dynamics of colonial
Indonesia while exploring universal themes of fear, courage, and the enduring power
of the past. The characters’ struggles and triumphs become a mirror for readers,
prompting them to consider the legacies they carry and the stories yet to unfold in
their own lives

pelangi kasih

PELANGI KASIH

Setelah terbitnya buku-buku puisi Alegori Rindu, Cinta Mawar Biru, Warna-warni Kemerdekaan, Gerimis Mengundang Lagi, Hikmah-Nya COVID-19, kini sebuah lagi kumpulan puisi Pelangi Kasihku dapat diterbitkan.


Puisi-puisi di dalam buku ini banyak menyentuh tentang kisah kasih sayang dari pelbagai aspek yang luas. Harapan saya semoga buku puisi Pelangi Kasihku dapat mengajak naluri pembaca untuk menikmati betapa syahdunya kisah kasih sayang itu terhadap manusia, alam, haiwan dan pastinya kepada Sang Khalik pencipta kita.

By: Nazariah Nasir

PASINAON

PASINAON (THE LESSON)

Dive into the mystical world of “Pasinaon,” a historical novel that masterfully intertwines the realms of modern medical science and ancient magic. Written by the talented A.A. Yurisaldi, this novel takes readers on an exhilarating journey through time and tradition.

Set against the beautiful backdrop of Malang, East Java, “Pasinaon” explores the intricate cultural tapestry of Javanese, Dutch, and Chinese elites in the Dutch East Indies. The story unfolds within the walls of the Nederlands Indische Artsen School (NIAS) in 1939 Surabaya, where the heirs of two powerful magical sciences, Kalakembar and Kalamunyeng, unexpectedly cross paths. As tensions rise between the scientific and mystical worlds, readers are left wondering: Can the canvas of Javanese mystical teachings erase the dark influence of Kalakembar?

Produced by the renowned Arman Yurisaldi, “Pasinaon” promises to captivate with its rich blend of medical intrigue and magical suspense. It’s no wonder that this spellbinding tale has been added to the prestigious collection of The National Library of Australia, further testament to its cultural significance and literary value. Don’t miss this extraordinary story that will keep you on the edge of your seat!

BY: Arman Yurisaldi

web-1

SURAT DARI EYANG

Surat dari Eyang adalah sebuah novel horor misteri yang akan membuat Anda terpaku pada setiap halaman. Kisah ini mengikuti perjalanan Benny, seorang dokter spesialis paru yang mengalami bullying selama pendidikan dokter spesialis. Istrinya, Silvi, yang sedang sekolah dokter spesialis mata, mengalami tekanan yang sama dari dosen mata yang berwajah menyeramkan, Siti Setiati.

Depresi yang dialami Silvi membuat pernikahan mereka hancur, dan Benny akhirnya bertemu dengan Elsye. Suatu hari, Benny menemukan sebuah buku puisi lama karya eyang buyutnya di gudang berdebu. Puisi-puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa dan Belanda pada tahun 1920 itu mulai dibaca dan diterjemahkan oleh Benny.

Yang mengejutkan, setiap kali puisi itu dibaca, muncul aroma magis berupa aroma pandan. Lebih mengejutkan lagi, satu per satu orang yang menyakiti Benny tewas mengenaskan, persis seperti yang tertulis dalam puisi tersebut.

Orang-orang jahat itu ternyata terkait dengan sekte kalajengking merah dan hitam dari Yaman Selatan, yang pernah muncul dalam kisah sebelumnya, *Pasinaon. Bagaimana kelanjutan kisah ini? Ikuti terus dan temukan jawabannya dalam *Surat dari Eyang. Novel ini akan membawa Anda ke dalam dunia misteri yang penuh dengan aroma magis dan kematian yang mengerikan.

Jangan lewatkan!

By: A. Yurisaldi

menatah-sayang

Kumpulan Puisi Bebas Melata Menatah Sayang

Ilham ditumpahkan menjadi karya semahu-mahunya, sesantai-
santainya kerana ‘Bebas Melata’ tiada tarikh luput. Tiada batas
dan tiada sekatan untuk menulis. Hasil karya semata-mata untuk
dijadikan peninggalan pusaka kepada anak-anak cucu dan generasi
akan datang. Mungkin akan menjadi khazanah keluarga sendiri
yang membanggakan setelah penulisnya sudah tiada lagi di dunia
fana ini.

Dengan adanya karya-karya penulis dalam siri ‘Bebas Melata’ ini,
mereka (yang jumlahnya hanya 21 orang) dapat berkenalan dengan
lebih rapat dan mesra. Semoga pertemanan itu dibawa ke syurga.
‘Bebas Melata’ tetap Melata demi kasih dan sayang dengan tebaran
CINTA-NYA.

sakinah

Mengecap Sakinah Memaknai Nikah

Buku ini terbit sebagai bentuk rasa syukur saya karena dikelilingi oleh guru-guru hebat. Mereka bukan hanya tukang ngajar, tapi mereka semua adalah pejuang. Mereka yang mengajarkan saya arti kehidupan. Mungkin terdengar klise, tapi memang begitulah adanya.

Banyak pelajaran-pelajaran hidup yang saya dapatkan dari mereka. Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa syukur tadi, saya ingin orang lain juga turut merasakannya, terkhusus buat mereka yang membaca buku ini. Saya mengharapkan bahwa kemanfaatan yang saya rasakan dapat pula dirasakan oleh yang lain.

omelas

The Ones Who Walk Away From OMELAS

⦁ Judul: Omelas
⦁ Penulis: Ursula K. Le Guim
⦁ ISBN: 978-602-61295-3-6
⦁ Penerbit: Mata Aksara


⦁ Sinopsis: Cerpen Omelas bercerita tentang berbagai orang yang mendatangi sebuah kota yang penuh kebahagiaan, melihat festival musim panas. Di sisi lain, Le Guin menghadirkan tokoh yang tidak bisa menikmati kebahagiaan. Ada seorang anak yang dikunci di sebuah tempat yang kotor dan penuh dengan penderitaan. Tragisnya, orang-orang mengetahuinya ketika mereka sudah dewasa.

Kata omelas sendiri bukan tanpa maksud. Omelas diambil dari sebuah kata Salem (Oregon) yang dieja dari belakang. Secara simbol bisa dimaksudnya dua sisi yang berseberangan atau kebahagiaan dan penderitaan. The Ones Who Walk Away From Omelas and Other Stories menyajikan 10 cerpen karya Ursula K Le Guin dari berbagai masa penerbitannya.

Karya-karya tersebut yakni 1). Semleys Necklace (Kalung Semley); 2). The Masters (Para Master); 3). Darkness Box (Kotak kegelapan); 4). The Rule of Names (Aturan Nama-Nama); 5). The Ones Who Walk Away from Omelas (Mereka yang meninggalkan Omelas); 6). The Day Before The Revolution (Hari Sebelum Revolusi); 7). She Unname Them (Dia Menghapus Nama Mereka); 8). The Stars Below (Kerlip Bintang di Dasar Bumi); 9). Elementals (Elemental); dan 10). The Nine Lives (Sembilan Nyawa).

demian

DEMIAN (The Story of Emil Sinclair’s Youth)

⦁ Judul: Demian
⦁ Penulis: Hermann Hesse
⦁ ISBN: 978-602-60332-7-7
⦁ Penerbit: Mata Aksara


⦁ Sinopsis: 

Demian adalah berkisah tentang seorang lelaki bernama Emil Sinclair dan pencarian jati dirinya. Sinclair lahir di keluarga berada, bermoral, dan terpandang. Saat usia Sinclair berumur 10 tahun, ia berniat untuk menemukan jati dirinya, masuk ke dalam pergaulan yang ia inginkan. Ia berbohong pada teman – temannya, berbohong bahwa ia adalah anak nakal, gagah, dan berani, yang telah mencuri apel. Cerita tersebut dimanfaatkan oleh Franz Kromer, yang membuat Sinclair serasa hidup di dalam penjara.

Kehidupannya menjadi tidak tenang. Ia takut jika Kromer akan melaporkannya. Walhasil, ia pun melakukan apa yang diingikan Kromer. Pada Akhirnya muncul tokoh Max Demian sebagai penyelamat Sinclair dari terornya berhari – hari. Demian adalah murid pindahan. Demian memberikan sudut pandang dan konsep baru mengenai kehidupan pada Sinclair, membuat Sinclair semakin yakin dengan kepercayaannya bahwa ia seharusnya berada di “dunia lain”. Semenjak pertemuannya dengan Demian, Sinclair menjalani kehidupan masa mudanya untuk mengejar kepercayaan, mencari jati diri, membangun sosok diri yang sebenarnya.