demian

DEMIAN (The Story of Emil Sinclair’s Youth)

⦁ Judul: Demian
⦁ Penulis: Hermann Hesse
⦁ ISBN: 978-602-60332-7-7
⦁ Penerbit: Mata Aksara


⦁ Sinopsis: 

Demian adalah berkisah tentang seorang lelaki bernama Emil Sinclair dan pencarian jati dirinya. Sinclair lahir di keluarga berada, bermoral, dan terpandang. Saat usia Sinclair berumur 10 tahun, ia berniat untuk menemukan jati dirinya, masuk ke dalam pergaulan yang ia inginkan. Ia berbohong pada teman – temannya, berbohong bahwa ia adalah anak nakal, gagah, dan berani, yang telah mencuri apel. Cerita tersebut dimanfaatkan oleh Franz Kromer, yang membuat Sinclair serasa hidup di dalam penjara.

Kehidupannya menjadi tidak tenang. Ia takut jika Kromer akan melaporkannya. Walhasil, ia pun melakukan apa yang diingikan Kromer. Pada Akhirnya muncul tokoh Max Demian sebagai penyelamat Sinclair dari terornya berhari – hari. Demian adalah murid pindahan. Demian memberikan sudut pandang dan konsep baru mengenai kehidupan pada Sinclair, membuat Sinclair semakin yakin dengan kepercayaannya bahwa ia seharusnya berada di “dunia lain”. Semenjak pertemuannya dengan Demian, Sinclair menjalani kehidupan masa mudanya untuk mengejar kepercayaan, mencari jati diri, membangun sosok diri yang sebenarnya.

abuya

Kearifan & Keteladanan ABUYA USTADZ HASAN BAHARU

“Apabila kamu ingin mencontoh kesabaran, jiwa perjuangan, dan tawakkal, maka contohlah Ustadz Hasan Baharun”. (Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani-Makkah)  


“Ustadz Hasan adalah orang pertama yang membuka kembali hubungan antara Yaman dan Indonesia setelah terputus puluhan tahun lamanya. Beliau yang mulai mengirimkan santrinya untuk belajar di Yaman, sehingga semua pahala orang yang belajar ke Yaman akan kembali pahalanya kepada al-’Alim al-’Allamah ad-Da’i Ilallah Ustadz Hasan Baharun”. (Habib Umar bin Hafidz – Hadhramaut – Yaman) 


“Apa yang kami hadirkan di sini di Al Bahjah tidak lain adalah percikan motivasi atau semangat murrabi Habib Hasan bin Ahmad Baharun. Beliau semangat dalam berdakwah dan bagaimana memulai dan mencari kesempatan, celah, menyampaikan pesan dakwah, di tengah kehidupan masyarakat yang disibukkan dengan keduniaan” (Buya Yahya, Pengasuh Pesantren Al-Bahjah, Kuningan, Jawa Barat)

PERANCANG: IR. H. ABUBAKAR ASSEGAF
PENGANTAR : PROFESOR MOHAMMAD BAHARUN

jalan eshma

JALAN ESHMA

Judul: Jalan Eshma
Penulis: Khodijah Yahya
Editor: Handoko F Zainsam
Halaman: 104
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan 1/2023
Penerbit: Mata Aksara Publishing

Sinopsis:

Setiap orang, memang bebas menilai sosok lainnya, tentu penilaian yang telah disepakati, dalam artian, masih dalam batasan wajar atau kewajaran yang memang sewajarnya.


“Tapi bagaimana caraku menjelaskan, bahwa Hasby tak seperti yang mereka catat dan pikir. Bahkan beliau telah mengeluarkan seseorang dari ruang tersembunyi, dimana yang lain tak ada yang tahu dan tak mampu memberikan bantuan itu,” batin Eshma.


Nama Hasby telah diubah menjadi mufasa, nama untuk seekor singa, yang sebenarnya bagi Eshma, singa itu merupakan peliharaan. Hasby telah memberikan cinta atas nama cinta pula, bukan kepalsuan dan soal pengakuannya. Eshma berkata pada yang mengaku peduli dan mencinta.
“Sungguh, semua itu basa-basi semata.” Mendengar itu, Hasby memeluk istrinya, kemudian mengusap lembut bahu Eshma.


Kisah soal perjalanan jiwa, bahwa cinta bukanlah pengakuan dari lisan sang pengaku, namun cinta adalah bukti nyata, tindakan memberikan penjagaan, soal pelayanan, soal perawatan, serta pemberian rasa aman dan ketenangan bagi yang dicintainya, juga mampu menghidupkan kembali hasrat kekasih yang telah mati.

melarik kasih

(Bebas Malata) Melarik Kasih

Judul: Bebas Malata Melarik Kasih
Penyusun:Rohani Din dan Handoko F. Zainsam
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan 1/2022
Penerbit: Mata Aksara Publishing


Sinopsis:
Kumpulan puisi Bebas Malata ke-18 dengan judul “Melarik Kasih” ini merupakan kerja berkelanjutan Rohani Din yang akrab dipanggil dengan nama Bunda Anie untuk terus mengukuhkan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan lewat karya. Tentu, hal ini tidak mudah, berbagai kendala banyak dihadapinya. Luar biasanya, kendala tersebut tidak lantas menyurutkan langkah untuk berhenti. Namun menjadi kekuatan untuk semakin kuat untuk mewujudkannya.

Sungguh, ini merupakan dedikasi yang sangat luar biasa dari Bunda Anie, yang juga dibantu oleh Handoko F Zainsam, yang terus berusaha dan tanpa kenal lelah. Akhir kata, dengan terbitnya kumpulan puisi Bebas Melata “Melarik Kasih”, semoga semakin mengukuhkan persaudaraan serumpun.  

hatuhaha

Kepemimpinan Hatuhaha Tinjauan Sejarah Dari Masa Ke Masa

Judul: Kepemimpinan Hatuhaha; Tinjauan Sejarah dari Masa ke Masa
Penulis: Thamrin Latuconsina
Editor: Handoko F Zainsam
Halaman: 512
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan 1/2022
Penerbit: Mata Aksara Publishing


Dinamika dan perkembangan pemikiran dalam analisis historis Hatuhaha Amarima Lou Nusa yang ditandai dengan kerajaan Islam Hatuhaha pada abad ke XVI di gunung Alaka Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah ikut membentuk peradaban manusia Hatuhaha dari mitos ke antologis hingga filsafat ke sains. Kehadiran generasi Hatuhaha tidak saja terpusat di kota Ambon dan wilayah Maluku, melainkan tersebar di berbagai wilayah nusantara hingga ke belahan dunia lainnya.


Thamrin Latuconsina, lahir di Negeri Ory Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pada 15 Mei 1958 (lebih dikenal dengan nama Riel) Pendidikan Sekolah Dasar Islam Al-Chairiyah Ory, S1 Universitas Pattimura 1985, dan S2 Jakarta Institute Of Management 1997. Pengalaman di Organisasi Kemasyarakatan dan Politik diantaranya : Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP Gema MKGR (1985-1989), Ketua Departemen Siswa dan Kemahasiswaan DPP AMPI (1992-1996), POKJA Tani dan Nelayan DPP Golkar (1993-1996), Ketua Departemen Pengkajian & Cendikiawan DPP Pemuda Panca Marga (1993-1997), Wakil Sekretaris Jenderal Pemuda Muslim Indonesia (1994-1997), Sekretaris Jenderal Gabungan Pemuda Pembangunan Indonesia (1997-2002), Ketua DPP – GPPI 2003 – 2007, Ketua Yayasan Pendidikan Al – Ahyat Masahadji & Boarding School ( 2020 – hingga sekarang ).

Dilingkungan Eksekutif : Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (1986-2018), Direktur Ekspor Produk Industri & Pertambangan, Direktur Impor serta Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri. 512 halaman

into magic

INTO THE MAGIC SHOP

⦁ Judul: Into The Magic Shop (Ke Dalam Toko Sulap)
⦁ Penulis: James R. Doty
⦁ ISBN: 978-602-5768-03-3
⦁ Halaman: 370 hal
⦁ Penerbit: Mata Aksara
⦁ Sinopsis: Kisah tentang rasa belas kasih yang melampaui agama, ras, suku bangsa, dan dapat membantu seseorang melewati kesukaran dan keterbatasan diri

Buku penuh kekuatan dan inspirasi dari James R. Doty, seorang ahli bedah syaraf. Buku bagus yang dijadikan inspirasi oleh BTS dalam lagunya. Buku rekomendasi untuk dibaca para ARMY.BONUS:
– PHOTOCARD BTS.

WhatsApp Image 2024-06-24 at 4.26.11 PM

Seni Belajar Rempah Nusantara

Sebelum menjadi ilmuwan akademik, Saka paham bahwa dirinya harus menjadi ilmuwan organik dan manusia pra-mekanik (baca: tradisional). Dia perlu belajar tentang alam raya dengan segala pengamatan pancaindranya secara langsung.

Kemarin, kami bermain syahdu di bawah pohon Pala. Daunnya yang mungil dan pohonnya yang cukup rindang, menapis cahaya matahari dan menyaring angin udara radikal. Seru sekali kami berputar-putar dan berlarian mengelilingi pohon sarat sejarah itu.

Malam harinya, ketika kami bercerita ke Mbah Saka, ternyata Mbah juga menyimpan stok rempah-rempah itu. Tak hanya ingin pegang dan menghirup aromanya, bahkan anak 19 bulan itu menjilat biji pala yang sudah dikeringkan. Mukanya masam, mungkin dia merasakan getir aneh di bibirnya. Rempah yang lain juga diperlihatkan Mbah, ada lada, kayu manis, kapulaga, dan kembang lawang atau pekak.

Menarik diulik, rempah pala digunakan dalam berbagai hidangan untuk memberikan aroma dan rasa yang khas. Selain itu, rempah ini juga memiliki nilai historis dan budaya penting, serta digunakan dalam obat tradisional untuk keperluan medis.

Indonesia adalah salah satu produsen terbesar rempah pala di dunia, dengan Maluku dan Papua sebagai daerah utama penghasilnya. Pala telah menjadi bagian integral dari budaya dan sejarah Nusantara, dan kontribusinya terhadap kuliner dan industri rempah dunia cukup signifikan.

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa pala telah diperdagangkan dan digunakan oleh bangsa Mesir kuno sekitar 1500 SM. Namun, pala sebenarnya telah dikenal bahkan sebelumnya dalam budaya dan perdagangan di wilayah Asia Tenggara.

Secara filologis, ada rekam sejarah yang mencatat rempah dan wilayah Nusantara klasik di antaranya manuskrip Sulaiman As-Sirafi (w. 851) bertajuk “Akhbar al-Shin wa al-Hind”, Ibnu Khordadhbeh (w. 846) berjudul “Al-Masalik wa Mamalik”, Ibnu al-Faqih (w. 902) “Kitab Buldan”, dan Al-Mas’udi (w. 943) “Muruj az-Zahab”.

Catatan perjalanan ke Bumi Nusantara juga ditemukan dari lembaran pelancong Arab-Persia yakni Buzurgh Ibn Syahriyar Ramahurmuz (w. 1009) dalam bukunya “Aja’ib al-Hindi”. Kejayaan, sumber daya alam yang melimpah, masyarakat yang santun toleran, dan hewan tumbuhan yang ajaib (sering diasumsikan horor) dicatat sebagai sejarah bagi bangsa Arab.

Anthony Reid (2020: 35) mengisahkan bahwa rempah-rempah lebih menarik minat orang Eropa, karena ini barang langka berharga yang mereka tuju dengan beelayar melintasi bumi. Berbagai rempah lainnya digunakan sebagai bahan penyedap makanan dan obat-obatan seperti asam, kunyit, jahe, kemukus, dan calamus (Lodewycjsz 1958: 140 dan Dampier 1699: 88).

Nusantara dalam kurun niaga antara 1450-1680, dicatat oleh Onghokham dengan bahasa Melayu sebagai bahasa perantara (lingua franca) antara interaksi dagang China, India, dan Asia Tenggara. Banyak istilah Melayu yang memasuki bahasa Inggris seperti Kompong (Kampung atau Compound) atau Gudang (Godown).

Terlepas dari segala hal, kita adalah bangsa yang telah mengukir sejarah dengan martabat, dan takdir kita adalah meneruskan jejak kemartabatan ini. Seperti Saka yang penuh semangat dan rasa keingintahuan (curiosity) tinggi layaknya anak pada umumnya, kita sedang menjelajahi wilayah-wilayah yang belum terjamah, mencari celah untuk mengisinya dengan inovasi dan produksi yang tak tertandingi.

Salam
Bekasi, 28 Agustus 2023
Atunk F Karyadi