Buku ini adalah hasil dari acara pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengenalkan musik klasik sebagai terapi kepada para mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta. Dalam buku ini, saya berusaha untuk merangkum penelitian terkini dari jurnal terindeks Scopus, Web of Science, database PubMed, dan Cochrane, untuk memberikan pembaca pemahaman yang mendalam tentang
bagaimana musik klasik dapat berkontribusi terhadap kesehatan otak.
Kumpulan Puisi Bebas Melata Menatah Sayang
Ilham ditumpahkan menjadi karya semahu-mahunya, sesantai-
santainya kerana ‘Bebas Melata’ tiada tarikh luput. Tiada batas
dan tiada sekatan untuk menulis. Hasil karya semata-mata untuk
dijadikan peninggalan pusaka kepada anak-anak cucu dan generasi
akan datang. Mungkin akan menjadi khazanah keluarga sendiri
yang membanggakan setelah penulisnya sudah tiada lagi di dunia
fana ini.
Dengan adanya karya-karya penulis dalam siri ‘Bebas Melata’ ini,
mereka (yang jumlahnya hanya 21 orang) dapat berkenalan dengan
lebih rapat dan mesra. Semoga pertemanan itu dibawa ke syurga.
‘Bebas Melata’ tetap Melata demi kasih dan sayang dengan tebaran
CINTA-NYA.
APLIKASI PHYTONCIDEUNTUK TERAPI DI RUMAH DAN HEALTH TOURISM: Perpaduan antara ilmiah dan seni dalam menata kebun untuk terapi
Buku ini, “Aplikasi Phytoncide untuk Terapi di Rumah dan Health Tourism”, adalah hasil dari penelitian yang mendalam dan komprehensif tentang topik ini, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan aplikatif tentang bagaimana phytoncide dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Dalam buku ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek phytoncide, mulai dari jenis-jenisnya, efeknya pada tubuh manusia, hingga bagaimana mereka dapat diterapkan dalam konteks terapi rumah dan pariwisata kesehatan. Kami juga akan membahas bagaimana seni dan ilmu pengetahuan dapat digabungkan dalam merancang kebun yang tidak hanya indah, tetapi juga terapeutik.
Komunikasi Krisis dan Risiko Pengalaman Sejumlah Organisasi dan Lembaga Negara
Dr. Aminah Swarnawati, M.Si.
Perkembangan teknologi mendisrupsi semua lini kehidupan, termasuk di dalamnya adalah arus informasi. Yang semula tersebar melalui televisi, frekuensi radio, media massa cetak dan online, kini sudah berubah. Dengan berbasis digital yang memanfaatkan jaringan internet, kini semua orang bisa mendapatkan informasi melalui berbagai platform media sosial, seperti Whatsapp, Twitter, Instagram, Tiktok, dan banyak lagi. Si penyebar informasi pun belum tentu orang yang ahli dan berkompeten di bidang itu. Bisa siapa saja. Asal informasi sudah tersebar, maka banyak orang akan langsung meresponsnya.
Proses penyebaran informasi yang demikian menandakan tak ada lagi yang bisa disembunyikan. Terlebih ketika suatu risiko terjadi, maka harus segera dikomunikasikan dengan baik sehingga antara pihak yang mengalami kerugian dan instansi yang terdampak atau menjadi penyebab risiko muncul, memiliki kesamaan pandangan dan sikap. Kemudian dikomunikasikan secara bijaksana, sehingga kemaslahatan semua pihak tercapai.
Namun sebaliknya, jika suatu risiko dibiarkan, tidak direspons dengan cepat, bahkan diabaikan, maka akan memunculkan risiko susulan. Semakin didiamkan akan semakin membesar, hingga tak terkendali. Dalam situasi demikian, maka terjadilah krisis. Terlepas dari fenomena tersebut, ada juga krisis yang terjadi secara tiba-tiba, misalkan bencana alam, kecelakaan yang menelan sejumlah korban jiwa, keracunan makanan yang tidak disangka, dan berbagai peristiwa tak terpikirkan yang menjadi sorotan banyak orang.
OTAK SEHAT DENGAN MUSIK KLASIK (Berbasis penelitian jurnal terindeks scopus, WOS, data base Cochrane dan Pubmed)
Buku ini adalah hasil dari acara pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengenalkan musik klasik sebagai terapi kepada para mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta. Dalam buku ini, saya berusaha untuk merangkum penelitian terkini dari jurnal terindeks Scopus, Web of Science, database PubMed, dan Cochrane, untuk memberikan pembaca pemahaman yang mendalam tentang bagaimana musik klasik dapat berkontribusi terhadap kesehatan otak.
Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, buku ini akan dicetak dan tersedia untuk dibaca oleh semua orang yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini.
Mengecap Sakinah Memaknai Nikah
Buku ini terbit sebagai bentuk rasa syukur saya karena dikelilingi oleh guru-guru hebat. Mereka bukan hanya tukang ngajar, tapi mereka semua adalah pejuang. Mereka yang mengajarkan saya arti kehidupan. Mungkin terdengar klise, tapi memang begitulah adanya.
Banyak pelajaran-pelajaran hidup yang saya dapatkan dari mereka. Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa syukur tadi, saya ingin orang lain juga turut merasakannya, terkhusus buat mereka yang membaca buku ini. Saya mengharapkan bahwa kemanfaatan yang saya rasakan dapat pula dirasakan oleh yang lain.
KIPRAH KIAI: Pribumi Islam Dalam Perumusan Dasar Negara
Buku ini menyimpulkan bahwa ulama dan Kiai berkontribusi merumuskan dasar negara (Pancasila) dan batang tubuh konstitusi serta Pembukaan UUD 45, baik melalui BPUPK, Panitia Sembilan, dan PPKI. Keterlibatan langsung para ulama pesantren seperti K.H. Abdul Wahid Hasyim (1914-1953) dan Ki Bagus Hadikusumo (1890- 1954) adalah tokoh utama golongan Islam di BPUPK dan PPKI. Kiprah dan pengaruhnya sangat signifikan dalam perdebatan dan “negosiasi” dalam sidang-sidang BPUPK, Tim 9, dan PPKI.
Ikhtiar para ulama tersebut sangat menentukan dalam rumusan akhir dasar negara dan konstitusi RI. Kesepahaman yang akhirnya melahirkan kompromi-kompromi politik tersebut di kemudian hari memberi jalan terang yang seluas-luasnya bagi perjalanan dakwah Islam dan Kebangsaan yang berkelanjutan. Di kemudian hari, kesepakatan itu juga bersumbangsih signifikan pada perjalanan moderasi Islam di Nusantara hingga kini dengan berbagai kompleksitasnya. Kesepahaman yang akhirnya melahirkan kompromi-kompromi politik tersebut di kemudian hari memberi jalan terang yang seluas-luasnya bagi perjalanan dakwah Islam dan Kebangsaan yang berkelanjutan.
Di kemudian hari, kesepakatan itu juga bersumbangsih signifikan pada perjalanan moderasi Islam di Nusantara hingga kini dengan berbagai kompleksitasnya. slam merupakan agama yang mengatur kehidupan yang damai atau darussalam dalam karakter tawassuth (sikap tengah-tengah); tawazun (seimbang); i’tidal (tegak-lurus); tasamuh (toleran) antar anak bangsa dalam rangka mengembangkan kehidupan kebangsaan dan keagamaan yang harmonis dan berkeseimbangan.
Tiga Herbal Multi Aksi
Nigella Sativa, Piper Nigrum, dan Curcuma Longa dalam Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Neurodegeneratif disertai pembahasan Nanoteknologi.
Buku “Tiga Herbal Multi Aksi: Nigella Sativa, Piper Nigrum, dan Curcuma Longa (Curcuma Domestica) sebagai Pencegah dan Terapi Penyakit Neurodegeneratif” merupakan sebuah karya yang menggabungkan antara pengolahan bahan herbal dengan teknologi nano.
Buku ini membahas secara komprehensif mengenai tiga jenis herbal yang memiliki potensi sebagai pencegah dan terapi penyakit neurodegeneratif, yaitu Nigella Sativa, Piper Nigrum, dan Curcuma Longa. Selain itu, buku ini juga membahas mengenai teknologi nano dalam pengolahan bahan herbal, yang menjadi trend di masa depan. Teknologi nano memungkinkan bahan herbal untuk diolah dengan lebih efektif dan efisien, sehingga khasiatnya dapat lebih maksimal.
Dalam buku ini, pembaca akan mendapatkan informasi mengenai bagaimana teknologi nano dapat diterapkan dalam pengolahan ketiga herbal tersebut.
PESAJIAN (Kumpulan Puisi Palu Patah)
Dodi sudah lama berpuisi. Menurut pengakuannya, sejak dari sekolah menengah pertama. Dia juga tampil membacakan puisi-puisinya. Tapi, dia belum pernah mendokumentasi kannya menjadi sebuah buku. Dia lebih suka kalau puisi itu dibacakan di berbagai tempat, daripada dicetak. Saya sering mendorongnya agar karya puisi tersebut dibukukan. Karena kebanggaan seorang penyair, antara lain, bila puisinya bisa dibaca banyak orang.
Saya katakan juga, puisi-puisinya indah dan kuat dalam pengolahan kata. Namun, dia sering pula menolak secara halus. Akhirnya, waktu pula yang menentukan. Dia akhirnya mengalah. Jadilah buku yang kini di tangan anda. Dodi memang bukan penyair kalengan. Dia piawai memainkan kata-kata. Meski bahasa puisinya sering menyentak dan mengagetkan –terutama jika dia tampil membacanya – tapi selalu dalam taraf kesatuan dan enak dinikmati. Tak melulu keras dan serius. Terkadang selembut roti. Hingga, bisa dimakan dan dikunyah.
Saya sering terkagum-kagum dengan lirik dan batang tubuh syairnya. Seolah tak puas menikmati bait demi baik. Kadang, dah hampir klimaks membaca, dia menyudahi puisinya begitu saja. Wah, memang penyair yang selalu membuat saya penasaran. -A Aris Abeba, Penyair/Imam Panggung Toktan
Menikmati puisi-puisi Dodi, seperti minum jahe pahit merah di siang hari. Menyengat, pedas, susah ditelan dan anyir. Tapi, itulah mungkin kekuatan puisinya. Ia meloncat dari satu tema ke tema yang lain dengan bahasa berbeda. Saya suka genre puisi jenis ini. Puisi yang tidak cengeng, bersemangat dan sering pula menerjang menggebu-gebu, tanpa ujung di jalan buntu.
Saya sering mengamati banyak karya penyair Riau, Indonesia bahkan penyair Asean. Namun gaya penyuguhan puisi-puisi Dodi memang beda. Dia selalu membuat bahasanya sendiri. Bahasa yang berdasarkan realitas sosial yang dia kemas dengan gaya dan pengalamannya. Karena dia juga seorang Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) di kampungnya (Kabupaten Indragiri Hulu) Riau, maka kadang dia jadi deklator yang selalu mengeritik. Puisinya penuh sapah serapah agar semuanya bisa diubah dengan cepat. Kadang dia tahu, mengubah tak semudah membalik telapak tangan. Tapi itu, tetap dia lakukan dengan bahasa kias dan santun tentunya. -Herman Rante, Penyair dan Akademisi
The Ones Who Walk Away From OMELAS
⦁ Judul: Omelas
⦁ Penulis: Ursula K. Le Guim
⦁ ISBN: 978-602-61295-3-6
⦁ Penerbit: Mata Aksara
⦁ Sinopsis: Cerpen Omelas bercerita tentang berbagai orang yang mendatangi sebuah kota yang penuh kebahagiaan, melihat festival musim panas. Di sisi lain, Le Guin menghadirkan tokoh yang tidak bisa menikmati kebahagiaan. Ada seorang anak yang dikunci di sebuah tempat yang kotor dan penuh dengan penderitaan. Tragisnya, orang-orang mengetahuinya ketika mereka sudah dewasa.
Kata omelas sendiri bukan tanpa maksud. Omelas diambil dari sebuah kata Salem (Oregon) yang dieja dari belakang. Secara simbol bisa dimaksudnya dua sisi yang berseberangan atau kebahagiaan dan penderitaan. The Ones Who Walk Away From Omelas and Other Stories menyajikan 10 cerpen karya Ursula K Le Guin dari berbagai masa penerbitannya.
Karya-karya tersebut yakni 1). Semleys Necklace (Kalung Semley); 2). The Masters (Para Master); 3). Darkness Box (Kotak kegelapan); 4). The Rule of Names (Aturan Nama-Nama); 5). The Ones Who Walk Away from Omelas (Mereka yang meninggalkan Omelas); 6). The Day Before The Revolution (Hari Sebelum Revolusi); 7). She Unname Them (Dia Menghapus Nama Mereka); 8). The Stars Below (Kerlip Bintang di Dasar Bumi); 9). Elementals (Elemental); dan 10). The Nine Lives (Sembilan Nyawa).