sakinah

Mengecap Sakinah Memaknai Nikah

Buku ini terbit sebagai bentuk rasa syukur saya karena dikelilingi oleh guru-guru hebat. Mereka bukan hanya tukang ngajar, tapi mereka semua adalah pejuang. Mereka yang mengajarkan saya arti kehidupan. Mungkin terdengar klise, tapi memang begitulah adanya.

Banyak pelajaran-pelajaran hidup yang saya dapatkan dari mereka. Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa syukur tadi, saya ingin orang lain juga turut merasakannya, terkhusus buat mereka yang membaca buku ini. Saya mengharapkan bahwa kemanfaatan yang saya rasakan dapat pula dirasakan oleh yang lain.

kiprah-kiai

KIPRAH KIAI: Pribumi Islam Dalam Perumusan Dasar Negara

Buku ini menyimpulkan bahwa ulama dan Kiai berkontribusi merumuskan dasar negara (Pancasila) dan batang tubuh konstitusi serta Pembukaan UUD 45, baik melalui BPUPK, Panitia Sembilan, dan PPKI. Keterlibatan langsung para ulama pesantren seperti K.H. Abdul Wahid Hasyim (1914-1953) dan Ki Bagus Hadikusumo (1890- 1954) adalah tokoh utama golongan Islam di BPUPK dan PPKI. Kiprah dan pengaruhnya sangat signifikan dalam perdebatan dan “negosiasi” dalam sidang-sidang BPUPK, Tim 9, dan PPKI.

Ikhtiar para ulama tersebut sangat menentukan dalam rumusan akhir dasar negara dan konstitusi RI. Kesepahaman yang akhirnya melahirkan kompromi-kompromi politik tersebut di kemudian hari memberi jalan terang yang seluas-luasnya bagi perjalanan dakwah Islam dan Kebangsaan yang berkelanjutan. Di kemudian hari, kesepakatan itu juga bersumbangsih signifikan pada perjalanan moderasi Islam di Nusantara hingga kini dengan berbagai kompleksitasnya. Kesepahaman yang akhirnya melahirkan kompromi-kompromi politik tersebut di kemudian hari memberi jalan terang yang seluas-luasnya bagi perjalanan dakwah Islam dan Kebangsaan yang berkelanjutan.

Di kemudian hari, kesepakatan itu juga bersumbangsih signifikan pada perjalanan moderasi Islam di Nusantara hingga kini dengan berbagai kompleksitasnya. slam merupakan agama yang mengatur kehidupan yang damai atau darussalam dalam karakter tawassuth (sikap tengah-tengah); tawazun (seimbang); i’tidal (tegak-lurus); tasamuh (toleran) antar anak bangsa dalam rangka mengembangkan kehidupan kebangsaan dan keagamaan yang harmonis dan berkeseimbangan.

herbal

Tiga Herbal Multi Aksi

Nigella Sativa, Piper Nigrum, dan Curcuma Longa dalam Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Neurodegeneratif disertai pembahasan Nanoteknologi.   
Buku “Tiga Herbal Multi Aksi: Nigella Sativa, Piper Nigrum, dan Curcuma Longa (Curcuma Domestica) sebagai Pencegah dan Terapi Penyakit Neurodegeneratif” merupakan sebuah karya yang menggabungkan antara pengolahan bahan herbal dengan teknologi nano.


 Buku ini membahas secara komprehensif mengenai tiga jenis herbal yang memiliki potensi sebagai pencegah dan terapi penyakit neurodegeneratif, yaitu Nigella Sativa, Piper Nigrum, dan Curcuma Longa. Selain itu, buku ini juga membahas mengenai teknologi nano dalam pengolahan bahan herbal, yang menjadi trend di masa depan. Teknologi nano memungkinkan bahan herbal untuk diolah dengan lebih efektif dan efisien, sehingga khasiatnya dapat lebih maksimal. 


Dalam buku ini, pembaca akan mendapatkan informasi mengenai bagaimana teknologi nano dapat diterapkan dalam pengolahan ketiga herbal tersebut.

pesajian

PESAJIAN (Kumpulan Puisi Palu Patah)

Dodi sudah lama berpuisi. Menurut pengakuannya, sejak dari sekolah menengah pertama. Dia juga tampil membacakan puisi-puisinya. Tapi, dia belum pernah mendokumentasi kannya menjadi sebuah buku. Dia lebih suka kalau puisi itu dibacakan di berbagai tempat, daripada dicetak. Saya sering mendorongnya agar karya puisi tersebut dibukukan. Karena kebanggaan seorang penyair, antara lain, bila puisinya bisa dibaca banyak orang.


Saya katakan juga, puisi-puisinya indah dan kuat dalam pengolahan kata. Namun, dia sering pula menolak secara halus. Akhirnya, waktu pula yang menentukan. Dia akhirnya mengalah. Jadilah buku yang kini di tangan anda. Dodi memang bukan penyair kalengan. Dia piawai memainkan kata-kata. Meski bahasa puisinya sering menyentak dan mengagetkan –terutama jika dia tampil membacanya – tapi selalu dalam taraf kesatuan dan enak dinikmati. Tak melulu keras dan serius. Terkadang selembut roti. Hingga, bisa dimakan dan dikunyah.


Saya sering terkagum-kagum dengan lirik dan batang tubuh syairnya. Seolah tak puas menikmati bait demi baik. Kadang, dah hampir klimaks membaca, dia menyudahi puisinya begitu saja. Wah, memang penyair yang selalu membuat saya penasaran. -A Aris Abeba, Penyair/Imam Panggung Toktan      
Menikmati puisi-puisi Dodi, seperti minum jahe pahit merah di siang hari. Menyengat, pedas, susah ditelan dan anyir. Tapi, itulah mungkin kekuatan puisinya. Ia meloncat dari satu tema ke tema yang lain dengan bahasa berbeda. Saya suka genre puisi jenis ini. Puisi yang tidak cengeng, bersemangat dan sering pula menerjang menggebu-gebu, tanpa ujung di jalan buntu.


Saya sering mengamati banyak karya penyair Riau, Indonesia bahkan penyair Asean. Namun gaya penyuguhan puisi-puisi Dodi memang beda. Dia selalu membuat bahasanya sendiri. Bahasa yang berdasarkan realitas sosial yang dia kemas dengan gaya dan pengalamannya. Karena dia juga seorang Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) di kampungnya (Kabupaten Indragiri Hulu) Riau, maka kadang dia jadi deklator yang selalu mengeritik. Puisinya penuh sapah serapah agar semuanya bisa diubah dengan cepat. Kadang dia tahu, mengubah tak semudah membalik telapak tangan. Tapi itu, tetap dia lakukan dengan bahasa kias dan santun tentunya. -Herman Rante, Penyair dan Akademisi

omelas

The Ones Who Walk Away From OMELAS

⦁ Judul: Omelas
⦁ Penulis: Ursula K. Le Guim
⦁ ISBN: 978-602-61295-3-6
⦁ Penerbit: Mata Aksara


⦁ Sinopsis: Cerpen Omelas bercerita tentang berbagai orang yang mendatangi sebuah kota yang penuh kebahagiaan, melihat festival musim panas. Di sisi lain, Le Guin menghadirkan tokoh yang tidak bisa menikmati kebahagiaan. Ada seorang anak yang dikunci di sebuah tempat yang kotor dan penuh dengan penderitaan. Tragisnya, orang-orang mengetahuinya ketika mereka sudah dewasa.

Kata omelas sendiri bukan tanpa maksud. Omelas diambil dari sebuah kata Salem (Oregon) yang dieja dari belakang. Secara simbol bisa dimaksudnya dua sisi yang berseberangan atau kebahagiaan dan penderitaan. The Ones Who Walk Away From Omelas and Other Stories menyajikan 10 cerpen karya Ursula K Le Guin dari berbagai masa penerbitannya.

Karya-karya tersebut yakni 1). Semleys Necklace (Kalung Semley); 2). The Masters (Para Master); 3). Darkness Box (Kotak kegelapan); 4). The Rule of Names (Aturan Nama-Nama); 5). The Ones Who Walk Away from Omelas (Mereka yang meninggalkan Omelas); 6). The Day Before The Revolution (Hari Sebelum Revolusi); 7). She Unname Them (Dia Menghapus Nama Mereka); 8). The Stars Below (Kerlip Bintang di Dasar Bumi); 9). Elementals (Elemental); dan 10). The Nine Lives (Sembilan Nyawa).

demian

DEMIAN (The Story of Emil Sinclair’s Youth)

⦁ Judul: Demian
⦁ Penulis: Hermann Hesse
⦁ ISBN: 978-602-60332-7-7
⦁ Penerbit: Mata Aksara


⦁ Sinopsis: 

Demian adalah berkisah tentang seorang lelaki bernama Emil Sinclair dan pencarian jati dirinya. Sinclair lahir di keluarga berada, bermoral, dan terpandang. Saat usia Sinclair berumur 10 tahun, ia berniat untuk menemukan jati dirinya, masuk ke dalam pergaulan yang ia inginkan. Ia berbohong pada teman – temannya, berbohong bahwa ia adalah anak nakal, gagah, dan berani, yang telah mencuri apel. Cerita tersebut dimanfaatkan oleh Franz Kromer, yang membuat Sinclair serasa hidup di dalam penjara.

Kehidupannya menjadi tidak tenang. Ia takut jika Kromer akan melaporkannya. Walhasil, ia pun melakukan apa yang diingikan Kromer. Pada Akhirnya muncul tokoh Max Demian sebagai penyelamat Sinclair dari terornya berhari – hari. Demian adalah murid pindahan. Demian memberikan sudut pandang dan konsep baru mengenai kehidupan pada Sinclair, membuat Sinclair semakin yakin dengan kepercayaannya bahwa ia seharusnya berada di “dunia lain”. Semenjak pertemuannya dengan Demian, Sinclair menjalani kehidupan masa mudanya untuk mengejar kepercayaan, mencari jati diri, membangun sosok diri yang sebenarnya.

abuya

Kearifan & Keteladanan ABUYA USTADZ HASAN BAHARU

“Apabila kamu ingin mencontoh kesabaran, jiwa perjuangan, dan tawakkal, maka contohlah Ustadz Hasan Baharun”. (Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani-Makkah)  


“Ustadz Hasan adalah orang pertama yang membuka kembali hubungan antara Yaman dan Indonesia setelah terputus puluhan tahun lamanya. Beliau yang mulai mengirimkan santrinya untuk belajar di Yaman, sehingga semua pahala orang yang belajar ke Yaman akan kembali pahalanya kepada al-’Alim al-’Allamah ad-Da’i Ilallah Ustadz Hasan Baharun”. (Habib Umar bin Hafidz – Hadhramaut – Yaman) 


“Apa yang kami hadirkan di sini di Al Bahjah tidak lain adalah percikan motivasi atau semangat murrabi Habib Hasan bin Ahmad Baharun. Beliau semangat dalam berdakwah dan bagaimana memulai dan mencari kesempatan, celah, menyampaikan pesan dakwah, di tengah kehidupan masyarakat yang disibukkan dengan keduniaan” (Buya Yahya, Pengasuh Pesantren Al-Bahjah, Kuningan, Jawa Barat)

PERANCANG: IR. H. ABUBAKAR ASSEGAF
PENGANTAR : PROFESOR MOHAMMAD BAHARUN

jalan eshma

JALAN ESHMA

Judul: Jalan Eshma
Penulis: Khodijah Yahya
Editor: Handoko F Zainsam
Halaman: 104
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan 1/2023
Penerbit: Mata Aksara Publishing

Sinopsis:

Setiap orang, memang bebas menilai sosok lainnya, tentu penilaian yang telah disepakati, dalam artian, masih dalam batasan wajar atau kewajaran yang memang sewajarnya.


“Tapi bagaimana caraku menjelaskan, bahwa Hasby tak seperti yang mereka catat dan pikir. Bahkan beliau telah mengeluarkan seseorang dari ruang tersembunyi, dimana yang lain tak ada yang tahu dan tak mampu memberikan bantuan itu,” batin Eshma.


Nama Hasby telah diubah menjadi mufasa, nama untuk seekor singa, yang sebenarnya bagi Eshma, singa itu merupakan peliharaan. Hasby telah memberikan cinta atas nama cinta pula, bukan kepalsuan dan soal pengakuannya. Eshma berkata pada yang mengaku peduli dan mencinta.
“Sungguh, semua itu basa-basi semata.” Mendengar itu, Hasby memeluk istrinya, kemudian mengusap lembut bahu Eshma.


Kisah soal perjalanan jiwa, bahwa cinta bukanlah pengakuan dari lisan sang pengaku, namun cinta adalah bukti nyata, tindakan memberikan penjagaan, soal pelayanan, soal perawatan, serta pemberian rasa aman dan ketenangan bagi yang dicintainya, juga mampu menghidupkan kembali hasrat kekasih yang telah mati.

melarik kasih

(Bebas Malata) Melarik Kasih

Judul: Bebas Malata Melarik Kasih
Penyusun:Rohani Din dan Handoko F. Zainsam
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan 1/2022
Penerbit: Mata Aksara Publishing


Sinopsis:
Kumpulan puisi Bebas Malata ke-18 dengan judul “Melarik Kasih” ini merupakan kerja berkelanjutan Rohani Din yang akrab dipanggil dengan nama Bunda Anie untuk terus mengukuhkan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan lewat karya. Tentu, hal ini tidak mudah, berbagai kendala banyak dihadapinya. Luar biasanya, kendala tersebut tidak lantas menyurutkan langkah untuk berhenti. Namun menjadi kekuatan untuk semakin kuat untuk mewujudkannya.

Sungguh, ini merupakan dedikasi yang sangat luar biasa dari Bunda Anie, yang juga dibantu oleh Handoko F Zainsam, yang terus berusaha dan tanpa kenal lelah. Akhir kata, dengan terbitnya kumpulan puisi Bebas Melata “Melarik Kasih”, semoga semakin mengukuhkan persaudaraan serumpun.  

hatuhaha

Kepemimpinan Hatuhaha Tinjauan Sejarah Dari Masa Ke Masa

Judul: Kepemimpinan Hatuhaha; Tinjauan Sejarah dari Masa ke Masa
Penulis: Thamrin Latuconsina
Editor: Handoko F Zainsam
Halaman: 512
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan 1/2022
Penerbit: Mata Aksara Publishing


Dinamika dan perkembangan pemikiran dalam analisis historis Hatuhaha Amarima Lou Nusa yang ditandai dengan kerajaan Islam Hatuhaha pada abad ke XVI di gunung Alaka Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah ikut membentuk peradaban manusia Hatuhaha dari mitos ke antologis hingga filsafat ke sains. Kehadiran generasi Hatuhaha tidak saja terpusat di kota Ambon dan wilayah Maluku, melainkan tersebar di berbagai wilayah nusantara hingga ke belahan dunia lainnya.


Thamrin Latuconsina, lahir di Negeri Ory Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pada 15 Mei 1958 (lebih dikenal dengan nama Riel) Pendidikan Sekolah Dasar Islam Al-Chairiyah Ory, S1 Universitas Pattimura 1985, dan S2 Jakarta Institute Of Management 1997. Pengalaman di Organisasi Kemasyarakatan dan Politik diantaranya : Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP Gema MKGR (1985-1989), Ketua Departemen Siswa dan Kemahasiswaan DPP AMPI (1992-1996), POKJA Tani dan Nelayan DPP Golkar (1993-1996), Ketua Departemen Pengkajian & Cendikiawan DPP Pemuda Panca Marga (1993-1997), Wakil Sekretaris Jenderal Pemuda Muslim Indonesia (1994-1997), Sekretaris Jenderal Gabungan Pemuda Pembangunan Indonesia (1997-2002), Ketua DPP – GPPI 2003 – 2007, Ketua Yayasan Pendidikan Al – Ahyat Masahadji & Boarding School ( 2020 – hingga sekarang ).

Dilingkungan Eksekutif : Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (1986-2018), Direktur Ekspor Produk Industri & Pertambangan, Direktur Impor serta Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri. 512 halaman