Buku ini menyimpulkan bahwa ulama dan Kiai berkontribusi merumuskan dasar negara (Pancasila) dan batang tubuh konstitusi serta Pembukaan UUD 45, baik melalui BPUPK, Panitia Sembilan, dan PPKI. Keterlibatan langsung para ulama pesantren seperti K.H. Abdul Wahid Hasyim (1914-1953) dan Ki Bagus Hadikusumo (1890- 1954) adalah tokoh utama golongan Islam di BPUPK dan PPKI. Kiprah dan pengaruhnya sangat signifikan dalam perdebatan dan “negosiasi” dalam sidang-sidang BPUPK, Tim 9, dan PPKI.
Ikhtiar para ulama tersebut sangat menentukan dalam rumusan akhir dasar negara dan konstitusi RI. Kesepahaman yang akhirnya melahirkan kompromi-kompromi politik tersebut di kemudian hari memberi jalan terang yang seluas-luasnya bagi perjalanan dakwah Islam dan Kebangsaan yang berkelanjutan. Di kemudian hari, kesepakatan itu juga bersumbangsih signifikan pada perjalanan moderasi Islam di Nusantara hingga kini dengan berbagai kompleksitasnya. Kesepahaman yang akhirnya melahirkan kompromi-kompromi politik tersebut di kemudian hari memberi jalan terang yang seluas-luasnya bagi perjalanan dakwah Islam dan Kebangsaan yang berkelanjutan.
Di kemudian hari, kesepakatan itu juga bersumbangsih signifikan pada perjalanan moderasi Islam di Nusantara hingga kini dengan berbagai kompleksitasnya. slam merupakan agama yang mengatur kehidupan yang damai atau darussalam dalam karakter tawassuth (sikap tengah-tengah); tawazun (seimbang); i’tidal (tegak-lurus); tasamuh (toleran) antar anak bangsa dalam rangka mengembangkan kehidupan kebangsaan dan keagamaan yang harmonis dan berkeseimbangan.
Add a Comment