krisis-dan-risiko_isbn

Komunikasi Krisis dan Risiko Pengalaman Sejumlah Organisasi dan Lembaga Negara

Dr. Aminah Swarnawati, M.Si.

Perkembangan teknologi mendisrupsi semua lini kehidupan, termasuk di dalamnya adalah arus informasi. Yang semula tersebar melalui televisi, frekuensi radio, media massa cetak dan online, kini sudah berubah. Dengan berbasis digital yang memanfaatkan jaringan internet, kini semua orang bisa mendapatkan informasi melalui berbagai platform media sosial, seperti Whatsapp, Twitter, Instagram, Tiktok, dan banyak lagi. Si penyebar informasi pun belum tentu orang yang ahli dan berkompeten di bidang itu. Bisa siapa saja. Asal informasi sudah tersebar, maka banyak orang akan langsung meresponsnya.

Proses penyebaran informasi yang demikian menandakan tak ada lagi yang bisa disembunyikan. Terlebih ketika suatu risiko terjadi, maka harus segera dikomunikasikan dengan baik sehingga antara pihak yang mengalami kerugian dan instansi yang terdampak atau menjadi penyebab risiko muncul, memiliki kesamaan pandangan dan sikap. Kemudian dikomunikasikan secara bijaksana, sehingga kemaslahatan semua pihak tercapai.

Namun sebaliknya, jika suatu risiko dibiarkan, tidak direspons dengan cepat, bahkan diabaikan, maka akan memunculkan risiko susulan. Semakin didiamkan akan semakin membesar, hingga tak terkendali. Dalam situasi demikian, maka terjadilah krisis. Terlepas dari fenomena tersebut, ada juga krisis yang terjadi secara tiba-tiba, misalkan bencana alam, kecelakaan yang menelan sejumlah korban jiwa, keracunan makanan yang tidak disangka, dan berbagai peristiwa tak terpikirkan yang menjadi sorotan banyak orang.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *